Tanda-Tanda dan Efek Hipertensi


Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali tidak terdeteksi sejak awal dan baru diketahui ketika sudah terkena penyakit lain. Untuk itu ketahui gejala awal apa yang muncul jika memiliki hipertensi.

Berdasarkan data dari Riskesdas 2007 diketahui sekitar 35,7 persen orang Indonesia memiliki masalah hipertensi. Dan tahun 2011 ini hipertensi menjadi penyebab kematian ketiga di Indonesia setelah stroke dan tuberculosis.

“Hipertensi bisa menyerang semua, baik laki-laki atau perempuan semua bisa kena, dan tekanan darah tinggi ini efeknya bisa dari kepala sampai mata kaki,” ujar dr Rudi Putranto, SpPD dalam acara seminar ‘Jangan biarkan hidupmu gelap karena glaukoma’ di RS Mata AINI, Jakarta, seperti ditulis Senin (7/5/2012).

dr Rudi menuturkan hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis atau bisa juga mendadak. Sekitar 90 persen hipertensi tidak diketahui penyebabnya dan 10 persen akibat kondisi lain seperti jantung, diabetes, ginjal atau lingkungan.

Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sejat dan sebagian besar tidak menimbulkan gejala. Tapi ada pula gejala awal yang mungkin timbul dari hipertensi yaitu:
1. Sakit kepala
2. Perdarahan dari hidung
3. Pusing
4. Wajah kemerahan
5. Kelelahan

Sedangkan untuk gejala yang timbul dari hipertensi berat atau menahun biasanya meliputi sakit kepala, kelelahan, mual muntah, sesak napas, gelisah, pandangan menjadi kabur jika terjadi kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal, serta penurunan kesadaran dan koma karena terjadi pembengkakan otak.

Berikut adalah efek negatif dari Hipertensi :
1. Efek pada pembuluh darah

Tekanan tinggi yang berkelanjutan pada pembuluh darah membuat dinding arteri menjadi rusak. Akibatnya, dinding arteri akan memulihkan diri sehingga lebih tebal, lebih keras dan kurang elastis. Kondisi ini disebut aterosklerosis atau pengerasan arteri. Anda dapat mengalami aterosklerosis secara alami oleh proses penuaan, tetapi tekanan darah tinggi dapat mempercepat prosesnya. Arteri yang mengeras dan kaku lebih rentan untuk pecah dan tersumbat, yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang seharusnya disuplai darah oleh pembuluh tersebut.

Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan aneurisma. Aneurisma terjadi ketika sebagian arteri menjadi lemah dan menggelembung seperti balon karena tekanan ekstra terus-menerus. Aneurisma berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika gelembung ini pecah, perdarahan yang berbahaya dapat terjadi di dalam tubuh. Aneurisma dapat terjadi di mana saja, namun paling umum pada aorta yang memasok darah ke perut, panggul, dan kaki (aneurisma aorta perut).
2. Efek pada jantung

Jika pembuluh darah Anda menyempit dan mengeras, jantung Anda harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung adalah sebuah massa otot, dan seperti massa otot lainnya kerja keras itu membuat jantung Anda membesar. Ventrikel kiri dapat menebal atau mengeras (hipertrofi ventrikel kiri). Hal ini tidak baik. Jantung Anda akan melar dan sejumlah darah yang seharusnya terpompa ke tubuh Anda tetap berada di dalam jantung. Akhirnya, jantung Anda mulai melemah karena tidak bisa terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah. Ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah dengan sempurna ke pembuluh-pembuluh arteri, Anda memiliki apa yang dikenal sebagai gagal jantung atau payah jantung.

Jika arteri jantung (arteri koroner) tersumbat sehingga tidak memungkinkan darah mengalir bebas ke dalam jantung Anda, Anda mengalami apa yang disebut sebagaipenyakit jantung koroner. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena tekanan darah yang terus-menerus tinggi membebani dinding arteri. Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat merusak arteri. Pembuluh arteri yang terluka lebih mungkin untuk menyempit dan mengeras oleh deposit lemak (plak).
3. Efek pada otak

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Jaringan otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini dikenal sebagai stroke, yang dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.

Selain stroke, hipertensi juga dapat menyebabkan demensia, penyakit otak yang mengakibatkan masalah berpikir, berbicara, penalaran, visi memori, dan gerakan. Ada beberapa penyebab demensia. Salah satu penyebabnya, demensia vaskular, adalah hasil dari penyempitan dan penyumbatan arteri yang memasok darah ke otak.
4. Efek pada ginjal

Ginjal adalah organ penting lain yang dapat rusak oleh tekanan darah tinggi. Jika arteri yang memasok darah ke ginjal rusak, jaringan ginjal tidak mendapatkan darah yang dibutuhkan dan secara bertahap akan kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Kondisi ini disebut penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya karena kerusakan ginjal dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi.
5. Efek pada mata

Pembuluh-pembuluh darah kecil memasok darah ke mata. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil sehingga suplai darah ke mata berkurang atau terhenti. Retinopati hipertensi terjadi ketika retina rusak karena tekanan darah tinggi. Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Semakin lama tekanan darah tinggi, semakin parah kerusakan yang mungkin terjadi pada retina. Saraf di mata mungkin juga dapat mati karena kekurangan pasokan darah. Kondisi ini disebut neuropati optik iskemik. Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kebutaan total.

Sumber: detikhealth.com
 

Manfaat Buah Bagi Kesehatan


Manfaat buah banyak dicari karena sangat baik untuk tubuh kita. Buah-buahan banyak kita temukan disekitar kita dan tidak sudah untuk mendapatkannya. Dengan harga yang relatif terjangkau, sepertinya kita bisa mengkonsumsi buah-buahan setiap hari sebagai makanan penutup atau sebagai camilan untuk mengganjal perut. Dengan mengkonsumsi setiap hari, kita bisa mendapatkan manfaat buah-buahan secara maksimal.

Untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar, kita wajib mengkonsumsi buah-buahan. Karena buah mengandung mineral, vitamin, dan gizi tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, buah-buahan juga mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Kandungan serat dan air yang terdapat dalam buah-buahan membuat perut kita menjadi kenyang, sehingga dapat digunakan sebagai program diet sekaligus menyehatkan tubuh.

Jika kita membicarakan tentang manfaat buah, tentu saja tidak bisa terlepas dari sayuran. Karena sayuran merupakan sumber serat, vitamin (vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D dan vitamin E) dan mineral yang sangat baik untuk tubuh kita. Selain itu, sayuran juga rendah lemak dan rendah kalori. Buah-buahan dan sayuran merupakan sinergi yang tidak bisa dipisahkan. Dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa, antioksidan yang terdapat dalam buah dan sayur akan lebih optimal jika mereka dikonsumsi secara bersama-sama. Jadi buah dan sayur merupakan makanan wajib dalam menu harian kita.

Sebagai contoh, Jeruk memang diketahui sebagai buah yang kaya vitamin C. Rasanya yang asam-asam manis mengandung banyak vitamin C. Tetapi ada beberapa jenis buah lainnya yang mengandung vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk.

Kebutuhan akan vitamin C yang dianjurkan pada pria dewasa sekitar 90 mg per hari. Sedangakn pada wanita dewasa sebanyak 75 mg per hari. USDA National Nutritional Database, memiliki daftar makanan lain selain jeruk yang kaya vitamin C.

Inilah 5 jenis buah lain yang kaya akan vitamin C:

1. Pepaya

Satu pepaya kecil atau sekitar 157 g mengandung 95,6 mg vitamin C. Buah yang bisa diolah menjadi minuman segar dan sayuran ini juga kaya akan vitamin A, asam folat, dan serat. Buah ini juga baik untuk dijadikan makanan pendamping ASI.

2. Strawberry

Buah yang rasanya asam dan segar ini, mengandung vitamin C sebanyak 86,5 mg dalam satu porsinya atau 147 g. Dalam sebuah penelitian menunjukkan, jika makan dua porsi strawberry dalam seminggu dapat mencegah gangguan saraf otak.

3. Kiwi

Warna hijau dan dihiasi biji hitam yang berukuran kecil pada daging buah. Dalam 100 g kiwi mengandung 137,2 mg vitamin C. Tidak hanya itu, buah kiwi juga mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3.

4. Ubi

Makanan yang sering diolah sederhana ini dagingnya berwarna oranye, rasanya manis dan teksturnya padat. Satu buah ubi jalar mengandung 35,3 mg vitamin C. Jenis tanaman budidaya ini juga kaya akan karbohidrat.

5. Blewah

Blewah yang umumnya berbentuk bulat lonjong ini kulitnya berwarna jingga terang dengan sedikit bercak berwarna hijau. Dalam satu porsi atau satu potong blewah mengandung 49,2 mg vitamin C. Selain itu juga kaya akan minerat, vitamin A dan serat.
Sumber: www.lagalus.com&food.detik.com
 

Makanan yang Membebani Kandung Kemih

Jika memiliki kandung kemih yang terlalu aktif akan membuat orang terganggu jika tiba-tiba merasa ingin buang air kecil, apalagi saat malam hari. Makan atau minum hal-hal tertentu dapat memicu gejala tersebut menjadi lebih buruk.
Terutama karena kandung kemih sensitif terhadap iritasi yang dapat memicu keinginan untuk buang air kecil. Memperhatikan hal-hal yang dapat menjadi pemicu dan menghindarinya dapat mengurangi gejala tersebut.

Punya masalah dengan kandung kemih? Anda tidak sendirian. Menurut National Kidney Foundation, satu dari lima perempuan pernah setidaknya terkena gangguan infeksi saluran kemih, dan 20 persen di antaranya pernah kena berkali-kali.

Infeksi pada saluran kemih terjadi akibat bakteri, sehingga Anda mengalami rasa nyeri saat buang air kecil, bahkan bisa disertai dengan nyeri di perut. Meski konsumsi antibiotik dapat mengatasi gangguan ini, akan lebih baik bila Anda juga melakukan tindak pencegahan dengan mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang bisa memberi beban berlebihan bagi kandung kemih, serta memperburuk gejala infeksi. Ada enam jenis makanan dan minuman yang disorot oleh National Kidney Foundation. Coba intip apa saja:

1. Kopi
Kandungan kafein di dalam kopi dapat menstimulasi otot kandung kemih. Selain itu, kopi juga minuman yang bersifat diuretik, sehingga dapat membuat Anda sering buang air kecil. Selain kopi, minuman lain yang perlu dicermati adalah teh, kola, cokelat, dan minuman energi.

2. Minuman beralkohol
Kebiasaan minum bir, wine, atau jenis alkohol lain tidak hanya berpengaruh buruk pada lambung, namun juga memberi beban berlebihan pada kandung kemih. Hindari konsumsi minuman ini saat Anda sedang mengalami infeksi saluran kemih dan minum banyak air putih untuk membantu mengeluarkan bakteri dari tubuh dan memulihkan infeksi.

3. Minuman yang rasanya asam dan jus
Minuman dengan rasa jeruk atau lemon dapat mengiritasi kandung kemih. Begitu juga dengan jus tomat, nanas, atau anggur, karena sifatnya yang asam. Sifat asam ini dapat memperburuk gejala infeksi pada saluran kemih. Hindari juga konsumsi jus yang terbuat dari buah apel, persik, plum, dan stroberi.

4. Makanan yang pedas
Banyak orang merasa tidak nyaman pada kandung kemih setelah menyantap makanan yang pedas. Jenis makanan ini ternyata bisa menyebabkan iritasi pada kandung kemih dan memperburuk gejala infeksi saluran kemih yang sedang dialami. Sebaiknya, masaklah makanan Anda tanpa cabai, lada, atau saus sambal. Hindari juga menyantap bawang bombay mentah-mentah, lebih baik dimasak dulu agar efeknya tidak terlalu buruk bagi kandung kemih.

5. Pemanis buatan
Banyak orang menggunakannya ketika ingin mengurangi asupan kalori. Namun, menurut penelitian, pemanis buatan dapat memperburuk gejala infeksi pada orang yang mengidap interstitial cystitis kronis. Belum ada bukti bahwa pemanis buatan juga bisa mengiritasi kandung kemih pada orang yang mengalami infeksi saluran kemih. Namun, mencegah akan selalu lebih baik.

6. Minuman bersoda
Mereka yang mengidap radang kronis pada kandung kemih, perlu menghindari minuman jenis ini, termasuk minuman soda tanpa tambahan rasa. Jadi, sebaiknya diganti dengan lebih banyak minum air putih.
Sumber : health.kompas.com & kaskus.us
 
 
Waspadai Gejala Penyakit Sejak Dini
Copyright © 2011. Cegah Penyakit - All Rights Reserved
Template Created by Cegah Penyakit Published by Penya-kit
Proudly powered by Blogger